eporter : Arif Hidayat
Ketua TP – PKK Kota Sukabumi, Fitri Hayati, membuka kegiatan sosialisasi Peningkatan PHBS Menuju Kelurahan ODF dan Pencegahan Stunting yang diadakan oleh Kelurahan Nyomplong pada 14 Agustus 2023. Sosialisasi yang diadakan di kantor kelurahan diikuti oleh para Kader PKK, Posyandu dan Posyandu Remaja (Posrem).
Dalam sambutannya ketika membuka jalannya sosialisasi, Ketua TP – PKK Kota Sukabumi menyampaikan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS, memiliki hubungan erat dengan upaya pencegahan stunting. PHBS yang harus diimplementasikan yakni Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang didalamnya terdapat lima pilar perubahan perilaku higienis diantaranya tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, dan mengolah minuman dan makanan dengan aman.
Upaya tersebut harus didukung pula dengan cara lainnya seperti meningkatkan kualitas kesehatan remaja putri yang kelak akan melahirkan generasi selanjutnya. Para remaja putri dari sejak dini harus mendapatkan edukasi diantaranya mengenai pola hidup sehat dan makan makanan bergizi seimbang. Ditegaskan pula bahwa pencegahan stunting tidak hanya bisa mengandalkan satu cara saja namun harus melibatkan berbagai upaya.
Sementara Lurah Nyomplong, Asep Nurohman, ketika diwawancarai mengungkapkan untuk mewujudkan kelurahan ODF (Open Defecation Free) telah dilakukan beberapa upaya seperti pembangunan 10 septic tank komunal dengan bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat. Bahkan dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pun akan membangun pula septic tank komunal dibeberapa titik.
“Salah satunya dari DAK bantuan Pemerintah Pusat, pembangunan 10 buah septic tank komunal, setiap septic tank bisa menampung 5 – 10 KK. Insyaallah dalam waktu dekat ada intervensi juga dari Dinas Kesehatan dan itu juga pembuatan septic tank komunal dibeberapa titik. Mudah – mudahan Kelurahan Nyomplong bisa mencapai ODF.” Ucapnya
Sedangkan untuk jumlah kasus stunting di Kelurahan Nyomplong yang sempat tercatat sebanyak 45 kasus diawal tahun 2023, hingga saat ini setelah dilakukan beberapa upaya tinggal menyisakan 34 kasus.
“Untuk kasus stunting tercatat di Bulan Februari 2023 sebanyak 45 orang. Saat ini sudah menurun menjadi 34 orang. Ini merupakan satu tugas kita bersama, kami menggandeng Puskesmas juga memberikan penyuluhan, intervensi, pembinaan terhadap keluarga, dan ada juga bantuan untuk keluarga stunting.” Jelasnya